
Jumlah
sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jatim
tahun ini naik lima kali lipat. Dari tahun lalu hanya 243 lembaga, kini
menjadi 1.306 lembaga. Perkembangan ini pun menarik berbagai pihak untuk
ikut bekerjasama. Tak terkecuali Anggota DPRD Jatim yang membidangi
masalah pendidikan.
Untuk
memastikan kesiapan sekolah, anggota Komisi E DPRD Jatim melangsungkan
inspeksi mendadak di sejumlah sekolah penyelenggaran UNBK, Senin (21/3)
kemarin. Salah satu yang menjadi tujuan ialah SMKN 3 Surabaya. Di
sekolah tersebut, persiapan terlihat cukup teratur. Termasuk dalam
mengantisipasi masalah saat terjadi pemadaman listrik. Pihak sekolah
melakukan antisipasi berlapis, diantaranya menyiapkan genset dan UPS (Uninterruptible Power Supply) di komputer.
“Kami
juga sudah berkoordinasi dengan pihak PLN agar tidak terjadi pemadaman
dan UNBK berjalan lancar,” jelas Kepala SMKN 3 Surabaya Mudianto saat
menerima anggota komisi E DPRD Jatim. Meski Dinas Pendidikan (Dindik)
Surabaya mengimbau pihak sekolah tidak menyewa genset, pihaknya tetap
mengusahakan dengan jalan meminjam. “Kebetulan ada alumni yang punya
alat-alat seperti itu. Jadi kita dipinjami dulu,” tutur dia.
Proktor
SMKN 3 Budi Hadi Wiratama menjelaskan, ketika listrik tiba-tiba padam,
komputer siswa tidak otomatis padam. Sebab, ada UPS yang menyimpan
cadangan daya sehingga mampu membuat komputer tetap menyala dan bertahan
30 menit. ”Untuk antisipasi, meski kami juga sudah bersurat ke PLN,”
katanya.
Dia
mengakui, saat listrik tiba-tiba mati, para siswa pasti akan panik.
Apalagi saat ujian berlangsung. Karena itu, pihaknya juga sudah
melakukan ujicoba pemadaman listrik saat simulasi. ”Anak-anak memang
panic waktu itu. Tapi tenang, itu hanya ujicoba,” imbuhnya.
Saat
listrik kembali menyala, terang dia, para siswa tidak mengerjakan soal
mulai awal atau mengulang. Jawaban soal yang sudah dikerjakan otomatis
tersimpan. Sehingga, siswa cukup melanjutkan pertanyaan yang belum
terjawab. ”Dengan begitu setidaknya anak sudah siap ketika listrik
nantinya padam,” terangnya.
Besok
(23/3) hingga Kamis (24/3), geladi bersih dilakukan. Sebanyak 474 siswa
akan melakukan simulasi tahap tiga. Pelaksanaannya sama persis dengan
saat ujian nanti. Siswa akan dibagi dalam tiga sesi. Ada 180 unit
komputer termasuk 20 unit komputer cadangan yang disiapkan untuk UNBK.
”Sekitar 90 persennya PC, 10 persennya laptop yang dikondisikan untuk
cadangan,” katanya. Adapun server ada lima unit plus satu server
cadangan juga disiapkan.
Dalam
kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Daim mengecek satu
per satu infrastruktur yang akan digunakan siswa. Termasuk kesiapan
proktor dalam melaksanakan tugas selama ujian berlangsung. Suli pun
mengapresiasi kesiapan sekolah-sekolah di Surabaya dalam menghadapi
UNBK. Selain jumlahnya terbanyak, pengalaman yang dimiliki mampu
dijadikan pelajaran untuk pelaksanaan berikutnya lebih baik. “Tahun lalu
Surabaya sudah berpengalaman menggelar UNBK. Semoga tahun ini tidak ada
masalah. Semua lancar,” tegas Suli Daim.
Sampai
saat ini, sekolah masih diperbolehkan untuk menggunakan komputer
pinjaman dari siswa. Tapi sekolah jangan sampai membebani wali murid
dengan menarik pungutan. Apapun alasannya, termasuk untuk pengadaan
infrastruktur komputer. (Humas Dispendik Surabaya)